Taman Mini Indonesia Indah adalah sebuah taman yang berbasis budaya, menampilkan miniatur yang menggambarkan keindahan dan keragaman Indonesia dalam lahan yang kecil di daerah Jakarta Timur. Secara populer di kenal sebagai Taman Mini, isi taman ini adalah 26 replika rumah adat tradisional yang ditemukan di seluruh kepulauan Indonesia dari Aceh ke Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Papua. Miniatur- miniatur ini mengambarkan sejarah, kesenian, kerajinan dan tradisi dari setiap provinsi. Dibangun untuk pendidikan dan rekreasi keluarga, Taman Mini memiliki area luas untuk rekreasi keluarga, sejumlah taman flora dan fauna, museum, teater pertunjukan, teater Imax dan fasilitas-fasilitas akomodasi.

Untuk lebih mengekspresikan toleransi di Indonesia dan hidup berdampingan secara damai di antara pemeluk-pemeluk agama di seluruh kepulauan, di taman ini juga didirikan rumah-rumah ibadah sampai saat ini masih aktif digunakan seperti: masjid, pura, vihara, gereja Katolik dan gereja Protestan.

Tidak jauh ada sebuah danau besar dengan bentuk pulau-pulau asli Indonesia di dalamnya. Dari udara para pengunjung dapat melihat bentuk keseluruhan peta Indonesia di danau.

Taman Mini Indonesia Indah adalah gagasan Ibu Tien Soeharto, mantan wanita pertama di Indonesia. Kontruksi Taman Mini dimulai tahun 1971 dan diresmikan pada 20 April 1975.

Untuk para pengunjung yang hanya memiliki waktu terbatas untuk menjelajah pulau-pulau Indonesia, Taman Mini adalah perkenalan terbaik untuk  keanekaragaman budaya negara ini. Taman Mini adalah taman yang ideal untuk keluarga agar lebih mengenal budaya-budaya regional.


Taman Mini Indonesia Indah dilengkapi dengan teknologi modern dalam menampilkan aneka ragam kebudayaan Indonesia. Taman Mini memiliki beraneka macam bangunan dengan berbagai kategori seperti bangunan keagamaan, bangunan kebudayaan, sarana rekreasi orang dewasa dan anak-anak,taman bunga, taman satwa, museum, bahkan teater dan bioskop.

Temukan kebanggan menjadi bagian dari bangsa Indonesia dengan mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah, tentunya bersama keluarga dan kerabat tercinta. Selamat menikmati.


 
Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar didunia karena 2/3-nya adalah lautan, Memiliki lebih dari 17 ribu pulau. Oleh karena itu, banyak objek wisata bahari yang tersebar di Indonesia. Salah satunya adalah Taman Nasioanl Bahari Bunaken (TNB2). Pulau Bunaken adalah pulau yang mempunyai luas 8,08 km, masih bagian dari kota Manado. Keseluruhan luas Taman Nasional Bahari Bunaken mencapai luas 75.265 hektar dan didalamnya terdapat 5 (lima) pulau yaitu; Manado Tua, Bunaken, Siladen, Mantehage dan Naen.

Selain dikenal dengan keindahan bawah lautnya, Bunaken juga sebagai tempat menyelam terkenal dari 10 tempat penyelaman tersohor yang ada di dunia. Memiliki 20 titik untuk menyelam serta kedalaman yang bervariasi hingga mencapai kedalaman 1.344 meter. Taman Laut Bunaken termasuk di antara 10 tempat penyelaman terpopuler di dunia. Disekitar Pulau Bunaken terdapat 12 titik penyelaman. Titik inilah yang sering dikunjungi wisatawan asing menjadi tempat paling asyik untuk menyelam dengan keindahan bawah lautnya, karena terdapat penurunan dinding karang yang terjal dan menjadi tempat makanan para ikan-ikan, goa-goa serta lekukan-lekukan yang sangat menakjubkan.

Tak hanya itu, potensi yang spesifik lainnya yang ada di Taman Nasional Laut Bunaken yaitu potensi biologis daratan seperti berbagai jenis flora kelapan, palma, sagu, silar, dan woka. Fauna spesifik juga seperti kera hitam dan kuskus juga mewarnai Taman Nasional Bunaken. Belum lagi habitat pasir. Dengan pantai pasir putih yang bertopografi landai, kaya dengan kehidupan berbagai jenis umang, kepiting, dan udang.

Hamparan terumbu karang yang menghiasi perairan Pulau Bunaken lebarnya mencapai 2,5 km. Yang sangat spesifik formasinya dimulai dengan karang datar di kedalaman kurang lebih 5 meter, kemudian membentuk bukit-bukit di bawah air sampai ke tebingvertikal. Pada tebing di kedalaman itu memiliki gua, ceruk, dan rekanan yang tertutup sponge dengan beraneka ragam warna yang dihuni berbagai jenis ver-tebrata dan iivertebrata laut.


Selain karangnya yang indah, terdapat pula biota laut seperti akar bahar, karang kipas, karang lunak, hydroid penyengat, cacing laut, bintang laut, teripang laut, bahkan kima raksasa yang dapat mencapai ukuran satu meter menghiasi Taman Laut Bunaken. Daya tarik kehidupan bawah air ini sangat variatif, spesifik, unik, dan eksotik.

 
Siapa bilang di tanah Papua tidak ada objek pariwisata bahari yang memukau? Selama ini Papua lebih dikenal dengan eksotisme kebudayaannya yang sederhana serta sumber daya alamnya yang melimpah. Namun, datanglah ke Raja Ampat, dan nikmati keindahan terumbu karang, lengkap dengan biota laut menawan serta pemandangan bahari yang mengesankan. Raja Ampat adalah pecahan Kabupaten Sorong, sejak 2003. Kabupaten berpenduduk 31 ribu jiwa ini memiliki 610 pulau (hanya 35 pulau yang dihuni) dengan luas wilayah sekitar 46.000 km2, namun hanya 6.000 km2 berupa daratan, 40.000 km2 lagi lautan. Pulau-pulau yang belum terjamah dan lautnya yang masih asri membuat wisatawan langsung terpikat.

Kepulauan Raja Ampat terletak di barat laut kepala burung Pulau Papua, dengan kurang lebih 1500 pulau kecil dan atoll serta 4 pulau besar utama, yakni Misol, Salawati, Bantata dan Waigeo. Inilah yang kemudian menjadikan Raja Ampat taman laut terbesar di Indonesia. Wilayah ini sempat menjadi incaran para pemburu ikan karang dengan cara mengebom dan menebar racun sianida. Namun, masih banyak penduduk yang berupaya melindungi kawasan itu sehingga kekayaan lautnya bisa diselamatkan. Terumbu karang di laut Raja Ampat dinilai terlengkap di dunia. Dari 537 jenis karang dunia, 75 persennya berada di perairan ini. Ditemukan pula 1.104 jenis ikan, 669 jenis moluska (hewan lunak), dan 537 jenis hewan karang. Luar biasa!

Bank Dunia bekerja sama dengan lembaga lingkungan global menetapkan Raja Ampat sebagai salah satu wilayah di Indonesia Timur yang mendapat bantuan Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap) II, sejak 2005. Di Raja Ampat, program ini mencakup 17 kampung dan melibatkan penduduk lokal. Nelayan juga dilatih membudidayakan ikan kerapu dan rumput laut. Khusus untuk Anda yang tidak tertarik dengan aktivitas menyelam, hamparan laut biru yang membiaskan keindahan langit, taburan pasir putih yang memancarkan kilaunya bagaikan mutiara, bisa dinikmati. Selain itu, masih ada gugusan pulau-pulau yang memesona dan flora serta fauna unik seperti cenderawasih merah, cenderawasih Wilson, maleo waigeo, beraneka burung kakatua dan nuri, kuskus waigeo, serta beragam jenis bunga anggrek. Papua Diving di pulau Mansuar adalah salah satu resort terkemuka yang berada di kawasan ini.

Wisatawan-wisatawan mancanegara penggemar selam betah selama berhari-hari bahkan sebulan berada di Raja Ampat menikmati keindahan yang ada di sana dan menginap di Papua Diving.Setiap tahun resor ini dikunjungi minimal 600 turis spesial yang menghabiskan waktu rata-rata dua pekan. Penginapan sangat sederhana yang hanya berdinding serta beratap anyaman daun kelapa itu bertarif minimal 75 euro atau Rp 900.000 semalam. Jika ingin menyelam harus membayar 30 euro atau sekitar Rp 360.000 sekali menyelam pada satu lokasi tertentu. Kebanyakan wisatawan datang dari Eropa. Hanya beberapa wisatawan asal Indonesia yang menginap dan menyelam di sana. Pulau Kri, Waigeo, serta Misool juga menyiapkan resort buat pengunjung. Di pulau Misool ada Eco Resort yang dibangun dengan menerapkan prinsip-prinsip konservasi alam yang ketat. Ada kesepakatan dengan penduduk adat di sekitar wilayah tersebut untuk menjaga ekosistem terpadu yang disebut “No Take Zone” yakni melarang eksploitasi pengambilan apapun dari laut, mulai dari berburu kerang, telur penyu,sirip ikan hiu sampai hanya sekedar mencari ikan. Secara ekstrim, malah di eco resort ini mengharamkan penggunaan antiseptik karena limbah buangannya dikhawatirkan akan membunuh ekosistem terumbu karang di sekitarnya.

Untuk masuk ke kawasan Raja Ampat, setiap orang harus membayar biaya masuk sebesar Rp 250 ribu untuk wisatawan domestik, dan Rp 500 ribu untuk wisatawan dari mancanegara. Sebuah pin bulat yang berfungsi seperti identitas ini akan kita terima, setelah membayar biaya tersebut. Uniknya, pin ini berlaku untuk satu tahun, sejak 1 Januari hingga 31 Desember. Jadi jika dalam satu tahun itu kita bolak-balik mengunjungi Raja Ampat, hanya perlu membayar biaya masuk satu kali saja. Tentu saja pin tadi tidak boleh hilang dan harus kita kenakan sebagai tanda pengenal.